Kamis, 21 Januari 2010

Puluhan Sumur Minyak Itu Hanya Berkedalaman 3 Meter


Sirkuitindo Utama milik H Hutomo MP (Tommy Soeharto) menemukan puluhan lubang sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

"Temuan lubang sumur minyak tua itu di luar kawasan lapangan minyak tua di tiga desa di Kecamatan Kedewan, yang sekarang ini ditambang penduduk," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Abdul Rochim, Sabtu (31/10).

Abdul Rochim mengaku, pekan lalu, mengikuti survei yang dilakukan Direktur Utama PT Sirkuitindo Utama Tinton Soeprapto ke wilayah Kecamatan Kedewan. Dari survei yang dilakukan itu, ditemukan puluhan lubang sumur minyak tua peninggalan Belanda di tengah-tengah kawasan hutan jati. "Diperkirakan, ada 60 lubang sumur minyak tua," ungkapnya.

Rata-rata kedalaman sumur minyak tua yang sudah terbuka itu berkisar tiga meter. Pembukaan lubang sumur minyak tua yang awalnya ditutup Belanda tersebut dilakukan warga.

"Diuji hanya dengan cara dilempar batu, diperkirakan di kedalaman tiga meter tersebut ada sumber minyaknya," katanya.

Ia menjelaskan, PT Sirkuitindo Utama, yang menggandeng investor asal Malaysia, menandatangani nota kesepahaman dengan Pemkab Bojonegoro pada tanggal 12 Oktober lalu. Dalam nota kesepahaman itu, disepakati bahwa perusahaan itu diberi wewenang untuk melakukan survei sumur minyak tua dalam waktu enam bulan.

Dalam nota kesepahaman disebutkan, survei sumur minyak tua peninggalan Belanda dilakukan di seluruh wilayah Bojonegoro di luar lapangan minyak di Desa Wonocolo, Hargomulyo, dan Beji, Kecamatan Kedewan. "Hasil survei awal itu, perusahasan itu optimistis di wilayah Bojonegoro terdapat titik potensial ladang sumur minyak tua yang bisa dikelola," paparnya.

Selain di Kecamatan Kedewan, titik potensial yang diperkirakan memiliki sumur minyak tua yakni sejumlah desa di Kecamatan Malo, Trucuk, dan Kedungadem.

Dengan adanya temuan awal itu, PT Sirkuitindo Utama optimistis dengan kemampuan yang dimiliki, baik teknologi maupun dana, untuk mampu memproduksikan sumur minyak tua di Bojonegoro.

Produksi sumur minyak tua yang merupakan temuan baru di luar lapangan sumur minyak tua di tiga desa di Kecamatan Kedewan direncanakan diproses di kilang mini milik Tommy dengan kapasitas 10.000 barrel per hari. Kilang tersebut berada di Cepu, Jawa Tengah.

Pengelolaannya bekerja sama dengan Pemkab Bojonegoro. "Survei untuk menemukan titik potensial sumur minyak tua di Bojonegoro masih terus berjalan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar